| ||
Sejarah Singkat Pengendalian Mutu
Pendahuluan
Standar telah ada jauh sebelum kita lahir yang hingga
saat ini masih kita gunakan sehari – hari. Pada tahun 8000 Sebelum Masehi, Bangsa
Mesopotamia telah menggunakan panjang lengan tangan manusia dalam menentukan
standar ukur dalam pembuatan gubug atau tempat tinggal, pembuatan alat – alat seperti
alat tenun, alat bajak, cangkul, , dan sabit. Kemudian pada tahun 5000 sebelum
masehi, Bangsa Mesir juga menggunakan panjang lengan sebagai alat ukur, bedanya
pada bangsa Mesir menggunakan lengan tangan dan telapak tangan hingga ujung
jari tengah, mereka menggunakan alat ukur ini dalam pembuatan piramida. Kemudia
bangsa Tiongkok pada masa Dinasti Qin, telah menetapkan standar berat, mata
uang, dan suku cadang transportasi sebagai kebijakan negara. Kemudia Bangsa
India pada tahun 400 masehi mengembangak Bahasa sansekerta sebagai Bahasa resmi
yang digunakan oleh kalangan kerajaan. Lalu di Indonesia, Candi Borobudur pada
tahun 800 masehi pembuatan atau pembangunan candi Borobudur dengan pola yang
teratur yang memiliki standar ukuran, bentuk, geometric dan sudut tertentu. Kemudian
standar berkembang pesat pada masa revolusi industry atau pada era pertama pada
abad ke – 17 di Ingris yang meluas ke – Eropa dan Amerika dengan penemuannya
yaitu mesin uap, senapan, skroop, jaringan rel kereta apai dan transportasi,
serta jaringan telekomunikasi pertama yaitu telegraf yang pada saat itu mampu
menghubungkan informasi dari Amerika dan Eropa. Lalu Internasional telegraf
union membangun atau mengembangkan radio. International Radio Telegraf
Convension bergabung dengan Internasional Telegraf Union pada tahun 1934. Insinyur
dan dan para ilmuan mengusulkan mendirikan International Elektrikcal Congress
pada tahun 1904, untuk menetapkan standarisasi mesin dan peralatan listrik. Kemudian
pada tahun 1906 di bentuk IEC atau International electronical Commission untuk
standarisasi listrik dan peralatan elektronik. Lalu Unuted Nations Standars
Coordinating Committee (UNSCC) dan International Federation Of the National Standarisastion
Associations (ISA) membentuk badan International Organization for
STandarisation (ISO) pada tahun 1947.
Standar sebagai sarana pendukung kegiatan ekonomi colonial
standarisasi pada tahun 1951, di bentuklah Yayasan Dana Normalisasi Indonesia
yang kemudian menjadi ISO pada tahun 1955 dan menjadi anggota IEC (
International Eectronical Commission) pada tahun 1966. Kemudian pada tahun 1984
dibentuk Dewan Standarisasi Nasional (DSN). Dan pada tahun 1991 standar PLN,
Pertanian, Industri, dan sebagainya dijadikan atau dibentuk dalam Standar
Nasional Indonesia (SNI).
Melalui Keputusan President no : 13 Tahun 1997
dibentuklah Badan Standarisasi Nasional Indonesia (BSNI), yang kemudian
disahkan oleh Undang – Undang no. 20 Tahun 2014 tentang BSNI yang isinya
mencakup tentang standarisasi dan penilaian kesesuaian.
Standarisasi ???
Standarisasi
merupakan proses merumuskan, menetapkan, memelihara, memberlakukan, dan
mengawasi standar yang dilaksanakan secara tertib dan bekerjasama dengan semua
pemangku kepentingan. Standar Nasional Indonesia (SNI) adalah standar yang
ditetapkan oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN) dan hanya berlaku di
Indonesia. Standarisasi menyesuaikan dengan perkembangan global sehingga tujuan
dan manfaat standarisasi menyesuaikan perkembangan zaman.
Tujuan & manfaat
standarisasi meliputi :
1. Kesesuaian pada tujuan (withness for purpose)
2. Pengendalian keanekaragaman (Variety
Reduction)
3. Mampu Tukar (Intelegent Ability)
Dengan tujuan kompatibilitas dan interperabilitas meningkatkan
pemberdayaan sumber daya yang ada, komunikasi, dan pemahaman yang lebih baik,
menjaga keamanan, keselamatan dan kesehatan, pelestarian lingkungan, alih teknologi,
dan mengurahi hambatan perdagangan, semua kegiatan bermasyarakat yang
berorientasi kepada MUTU. Beberapa aspek mutu yaitu :
1. Standarisasi
Standarisasi merupakan
proses penentuan spesifikasi suatu produk (ukuran, bentuk, dan
karakteristik lainnya). Perusahaan hanya memproduksi barang yang sesuai
standar. Kecuali dalam situasi tertentu dengan bayaran yang berbeda.
Keuntungannya antara lain mengurangi tipe, macam, dan ukuran berbagai bahan
baku yang harus dibeli, dan berbagai barang yang harus dibuat.
2. Penilaian Kesesuaian
Penilaian Kesesuaian
mencakup kelembagaan dan proses penilaian untuk menyatakan kesesuaian
suatu kegiatan atau suatu produk terhadap standar tertentu.
3. Metrology
Metrologi (ilmu pengukuran)
adalah disiplin ilmu yang mempelajari cara-cara pengukuran, kalibrasi dan
akurasi di bidang industri, ilmu pengetahuan dan teknologi. Metrologi
mencakup tiga hal utama: Penetapan definisi satuan-satuan ukuran yang diterima
secara internasional (misalnya meter)
Standarisasi
dapat diklasifikasikan berdasarkan :
1. Domain standarisasi, seperti rekayasa,
transportasi, teksti, bahan kimia, teknologi informatika, energy, otomotif,
pariwisata, dan lain sebagainya.
2. Aspek standarisasi
Meliputi :
a.
Spesifikasi
b.
Sampling dan inspeksi
c.
Terminologi
d.
Pengujian dan analisa
3. Level standarisasi
Seperti :
a.
Standar nasional (SNI)
b.
Standar Regional (Sandart uni – eropa)
c.
Standar Internasional (ISO, IEC, ITU)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar