Kamis, 09 Mei 2019

Pengendalian Mutu

    

Standarisasi



STANDARISASI


Sejarah Singkat Pengendalian Mutu

Pendahuluan

Standar telah ada jauh sebelum kita lahir yang hingga saat ini masih kita gunakan sehari – hari. Pada tahun 8000 Sebelum Masehi, Bangsa Mesopotamia telah menggunakan panjang lengan tangan manusia dalam menentukan standar ukur dalam pembuatan gubug atau tempat tinggal, pembuatan alat – alat seperti alat tenun, alat bajak, cangkul, , dan sabit. Kemudian pada tahun 5000 sebelum masehi, Bangsa Mesir juga menggunakan panjang lengan sebagai alat ukur, bedanya pada bangsa Mesir menggunakan lengan tangan dan telapak tangan hingga ujung jari tengah, mereka menggunakan alat ukur ini dalam pembuatan piramida. Kemudia bangsa Tiongkok pada masa Dinasti Qin, telah menetapkan standar berat, mata uang, dan suku cadang transportasi sebagai kebijakan negara. Kemudia Bangsa India pada tahun 400 masehi mengembangak Bahasa sansekerta sebagai Bahasa resmi yang digunakan oleh kalangan kerajaan. Lalu di Indonesia, Candi Borobudur pada tahun 800 masehi pembuatan atau pembangunan candi Borobudur dengan pola yang teratur yang memiliki standar ukuran, bentuk, geometric dan sudut tertentu. Kemudian standar berkembang pesat pada masa revolusi industry atau pada era pertama pada abad ke – 17 di Ingris yang meluas ke – Eropa dan Amerika dengan penemuannya yaitu mesin uap, senapan, skroop, jaringan rel kereta apai dan transportasi, serta jaringan telekomunikasi pertama yaitu telegraf yang pada saat itu mampu menghubungkan informasi dari Amerika dan Eropa. Lalu Internasional telegraf union membangun atau mengembangkan radio. International Radio Telegraf Convension bergabung dengan Internasional Telegraf Union pada tahun 1934. Insinyur dan dan para ilmuan mengusulkan mendirikan International Elektrikcal Congress pada tahun 1904, untuk menetapkan standarisasi mesin dan peralatan listrik. Kemudian pada tahun 1906 di bentuk IEC atau International electronical Commission untuk standarisasi listrik dan peralatan elektronik. Lalu Unuted Nations Standars Coordinating Committee (UNSCC) dan International Federation Of the National Standarisastion Associations (ISA) membentuk badan International Organization for STandarisation (ISO) pada tahun 1947.
Standar sebagai sarana pendukung kegiatan ekonomi colonial standarisasi pada tahun 1951, di bentuklah Yayasan Dana Normalisasi Indonesia yang kemudian menjadi ISO pada tahun 1955 dan menjadi anggota IEC ( International Eectronical Commission) pada tahun 1966. Kemudian pada tahun 1984 dibentuk Dewan Standarisasi Nasional (DSN). Dan pada tahun 1991 standar PLN, Pertanian, Industri, dan sebagainya dijadikan atau dibentuk dalam Standar Nasional Indonesia (SNI).
Melalui Keputusan President no : 13 Tahun 1997 dibentuklah Badan Standarisasi Nasional Indonesia (BSNI), yang kemudian disahkan oleh Undang – Undang no. 20 Tahun 2014 tentang BSNI yang isinya mencakup tentang standarisasi dan penilaian kesesuaian.
Standarisasi ???
Standarisasi merupakan proses merumuskan, menetapkan, memelihara, memberlakukan, dan mengawasi standar yang dilaksanakan secara tertib dan bekerjasama dengan semua pemangku kepentingan. Standar Nasional Indonesia (SNI) adalah standar yang ditetapkan oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN) dan hanya berlaku di Indonesia. Standarisasi menyesuaikan dengan perkembangan global sehingga tujuan dan manfaat standarisasi menyesuaikan perkembangan zaman.
Tujuan & manfaat standarisasi meliputi :
1. Kesesuaian pada tujuan (withness for purpose)
2. Pengendalian keanekaragaman (Variety Reduction)
3. Mampu Tukar (Intelegent Ability)
Dengan tujuan kompatibilitas dan interperabilitas meningkatkan pemberdayaan sumber daya yang ada, komunikasi, dan pemahaman yang lebih baik, menjaga keamanan, keselamatan dan kesehatan, pelestarian lingkungan, alih teknologi, dan mengurahi hambatan perdagangan, semua kegiatan bermasyarakat yang berorientasi kepada MUTU. Beberapa aspek mutu yaitu :
1.     Standarisasi
Standarisasi merupakan proses penentuan spesifikasi suatu produk (ukuran, bentuk, dan karakteristik lainnya). Perusahaan hanya memproduksi barang yang sesuai standar. Kecuali dalam situasi tertentu dengan bayaran yang berbeda. Keuntungannya antara lain mengurangi tipe, macam, dan ukuran berbagai bahan baku yang harus dibeli, dan berbagai barang yang harus dibuat.
2.      Penilaian Kesesuaian
Penilaian Kesesuaian mencakup kelembagaan dan proses penilaian untuk menyatakan kesesuaian suatu kegiatan atau suatu produk terhadap standar tertentu.
3.     Metrology
Metrologi (ilmu pengukuran) adalah disiplin ilmu yang mempelajari cara-cara pengukuran, kalibrasi dan akurasi di bidang industri, ilmu pengetahuan dan teknologi. Metrologi mencakup tiga hal utama: Penetapan definisi satuan-satuan ukuran yang diterima secara internasional (misalnya meter)
Standarisasi dapat diklasifikasikan berdasarkan :
1. Domain standarisasi, seperti rekayasa, transportasi, teksti, bahan kimia, teknologi informatika, energy, otomotif, pariwisata, dan lain sebagainya.
2.     Aspek standarisasi
Meliputi :
a.         Spesifikasi
b.         Sampling dan inspeksi
c.          Terminologi
d.         Pengujian dan analisa
3.      Level standarisasi
Seperti :
a.         Standar nasional (SNI)
b.         Standar Regional (Sandart uni – eropa)

c.          Standar Internasional (ISO, IEC, ITU)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Strategi Pemasaran Pariwisata (Teory DOT, BAS, POSE)

Strategi Pemasaran Pariwisata  (Teory DOT, BAS, POSE) Materi : Kapita Selekta Pariwisata STP AMPTA YOGYAKARTA Target ...